Selasa, 12 November 2013

KREASI KEMASAN BATIK DARI PELEPAH PISANG

Tiba saatnya industri batik tidak cuma memperhatikan produk inti batik (kain dan “lukisan” batik), tetapi harus juga mulai benar-benar memperhatikan kemasan yang membungkusnya. Bungkus atau kemasan sangat penting karena berkaitan dengan kesan pertama. Dan menciptakan kesan terbaik di awal perjumpaan, menjadi salah satu tugas utama pelaku pasar untuk mendatangkan banyak pelanggan. 
Oleh karena itu Evan Collection mempercantik batiknya dengan kemasan dari pelepah pisang seperti ini :


Berikut proses pembuatan kemasan batik berlapis pelepah pisang :

  1. Pengambilan pelepah dari batang pisang. Pada praktiknya, pelepah pisang umumnya diambil dari “limbah” batang pisang, yaitu pohon pisang yang dibuang setelah diambil buahnya.
     
  2. Pembelahan pelepah untuk memisahkan dan membuang bagian kulitnya. Bagian kulit, yang relatif kuat dan ulet, sejauh ini masih dibuang. Ke depan, harapannya ia dapat dimanfaatkan untuk vahan pembuatan tali dan sebagainya.
  3. Pengeringan pelepah pisang melalui penjemuran di bawah terik matahari. Proses ini memakan waktu yang relatif sangat lama, sekitar 3 (tiga) hari.
  4. Setelah sekitar 2 (dua) hari penjemuran, pelepah setengah kering akan berkurang kekakuannya. Maka perlu ia perlu ditata ulang agar tidak berjatuhan.
  5. Setelah kering, pelepah menjadi kusut. Maka diperlukan proses penghalusan melalui penyetrikaan. Proses ini sekaligus untuk memastikan agar pelepah benar-benar kering.
  6. PADA PROSES LAIN, pekerja lain mengukur dan memotong kertas karton untuk membuat “jaring-jaring balok”. Saat ini proses masih dilakukan sangat sederhana. Kertas dari kardus bekas digunakan sebagai alas. Penggaris logam digunakan sebagai “pemandu” gerakan pisau.
  7. Jaring-jaring balok, untuk kemasan bagian atas dan bawah, disatukan dengan lem. Pengukuran, pemotongan dan pengeleman biasanya kurang presisi. Maka diperlukan proses tambahan untuk merapikan, yaitu membuang bagian-bagian yang “merusak pemandangan”.
  8. Pada kemasan bagian atas sengaja dibuatkan lubang berbentuk persegi panjang. Pada bagian lubang ini, untuk menutupinya, ditempelkan plastik transparan.
  9. Ketika kerjaan kertas karton telah siap, pelepah pisang siap ditempelkan. Caranya, pelepah pisang diolesi lem hingga rata.
  10. Pelepah pisang ditempelkan mengikuti kontur kerjaan kertas karton. Bagian-bagian pelepah yang berlebih dipotong.
  11. Pelepah pisang telah melekat pada karton. Untuk menghaluskan pelepah dan memastikan pelepah melekat kuat dilakukan proses penyetrikaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar