" Tidak perlu takut pasar bebas, tetapi pelaku UMKM harus melakukan setidaknya tiga hal. Menjaga mutu produksi, menentukan harga kompetitif, dan selalu melakukan inovasi,"
Drs SUPRIONO MMKepala Disperindagkop Kota Pekalongan
Inovasi, Kata Supriono, bisa dilakukan dalam dua hal. Yakni dari sisi produk atau desain inovatif dan inovasi dari sisi pemasaran produk.
"Pemasaran melalui internet itu , kan lebih mendunia, selain tentu efektif dan efesiensi biaya," katanya di sela-sela 'Workshop Pengembangan Pemasaran Sistem Online' di STMIK Widya Pratama, kemarin.
Kota Pekalongan sendiri, katanya, sudah mendorong dan membantu pelaku UMKMdengan memfasilitasi pemasaran dan menggelar sejumlah pameran. Termasuk memiliki kelompok binaan yang sudah melakukan pemasaran online, dengan program.
"Kami juga sudah bekerjasama dengan PT Agung Podomoro Group dan beberapa UMKM sudah memiliki tempat disana. Untuk online kelompok ada di Pasar Grosir Setono, Buaran Batik Center serta Kampung Batik Pesindon dan Kauman," katanya.
Dia juga berharap, workshop tidak berhenti hanya formalitas semata. Tetapi benar-benar bisa diaplikasikan dalam usaha UMKM yang dilakukan peserta workshop. "Makanya, dipilih peserta yang belum memiliki pemasaran online, harapannya pelatihannya tidak hanya formalitas," katanya mengingatkan.
Akan Dievaluasi
Kabid Pemberdayaan UMKM, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng, Sondhy Purwoko, SE MM. mengatakan, peserta workshop diharapkan melakukan evaluasi hasil pelatihan. Digambarkannya, bisa dalam bentuk melakukan laporan berkala, bulanan agara ada progress.
"Kita akan lakukan evaluasi, sejauh mana aplikasi, manfaat pelatihan ini. Kami harapkan, peserta workshop bisa membuat laporan bulanan nantinya, seperti aplikasi di lapangan," katanya.
Ketua STMIK Widya Pratama, Retnowati M.Si berpendapat MEA 2015 mau tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi. Menurutnya, menghadapi kebijakan global tersebut, pelaku UMKM harus berjejaring dan memanfaatkan teknologi informasi. (Rujito)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar